Penyakit pada trotol Murai Batu

Posting Komentar

    Trotolan murai sangat rentan sekali sakit sehingga sejak dini harus sudah ada pencegahan,kebersihan kandang menjadi faktor utama kandang ternak permanen kotorannya susah dibersihkan ini menyebabkan resiko terkena penyakit. Orang buat kandang tanpa berpikir nanti cara pembersihannya. Kandang ternak permanen pembersihannya harus masuk kandang padahal induk betina masih ngeram telur atau masih mengeram anak. Kalau terjadi gaduh sangat riskan induk buang telur dan buang anak.

    Induk harus dijaga staminanya,sebelum bertelur harus dimandikan yang bersih dengan shampo burung.Shampo burung banyak tersedia di toko pakan burung. Semprot induk dengan air sampo selama 3 hari setelah panen trotol. Pemandian semprot untuk indukan berguna untuk merawat bulu burung agar terhindar dari kutu. 

    Pemberian pakan yang bervariasi dan ditambah pemberian vitamin. Extrafooding jangkrik cliring, cacing, ikan cere/gatul, kroto, ulat Hongkong. 

Kalau sudah sakit bagaimana penanganannya?

    Usia panen yang tepat penting agar trotol masih mudah diloloh. Panen sebelum piyik murai buka mata antara 5/6 hari. Kalau sudah buka mata piyik akan sulit diloloh. 

Bagaimana kalau sudah terlanjur? 

    Tunggu 12 jam jangan di kasih makan lolohan, selang 12 jam biasanya piyik mau ga mau akan membuka lebar mulutnya untuk di loloh.

    Untuk piyik yang baru di panen bisa dikasih vitamin dengan kadar rendah pada pakan lolohan nya, pagi dan sore agar nafsu makanya tetap terjaga.

    TROTOL mencret, bisa di karenakan masuk angin karena tidak ada lampu penghangat atau bisa salah pilih pakan untuk lolohan.Solusi nya bisa di berikan obat Coryvit.

    TROTOL lumpuh bisa pakai antisyaraf pagi dan sore dipakan loloh. Pagi sore kaki di oles minyak tawon.

    TROTOL snot mata berair bisa pakai genoint ditetes di mata dan di beri antibiotik di campuran lolohannya, cara alami di kasih tetes rebusan daun sirih di matanya.


Sekian tips dari kami.Bila ada yang kurang bisa di tanyakan di kolom komentar.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter